Minggu, 12 Juni 2016

Ketidaknyamanan ibu hamil TM I



.                                                                             Ketidak Nyamanan pada Trimester I
Gejala
penyebab
Cara mengatasi
1.         Ketidaknyamanan Payudara
    Nyeri,rasa penuh atau tegang
  Pengeluaran colostrums (susu jolong)
    Hiperpigmentasi (penghitaman kulit)
       Stimulasi hormonal yang menyebabkan pigmentasi
       Adanya peningkatan  pembentukan pembuluh darah (vaskularisasi)


        Gunakan bra yang menyangga besar dan berat payudara
        Pakai nipple pad (bantalan) yg dapat menyerap pengeluaran kolostrum.
        Ganti segera jika kotor , bersihkan dengan air hangat dan jaga agar tetap kering
2.      Peningkatan frekwensi urinasi
    Pengeluaran air kencing yang tidak dapat ditahan saat batuk, bersin dan tertawa (stress incontinence)
           Berkurangnya kapasitas kandung kencing akibat penekanan rahim.
        Kosongkan kandung kencing secara teratur
          Batasi minum di malam hari
        Pakai pembalut wanita, ganti segera jika basah
        Anjurkan ibu untuk minum banyak air putih untuk menghindari dehidrasi
3.      Rasa lemah dan mudah lelah
            Peningkatan metabolisme
         Peningkatan hormone estrogen/ progesterone,relaxin dan HCG
          Istirahat sesuai kebutuhan
       Konsumsi menu seimbang untuk mencegah anemia (kurang darah)
4.      Mual dan muntah
    Dapat terjadi sepanjang hari atau hanya pada pagi hari (morning sickness)
       Respon emosional ibu terhadap kehamilan
            Peningkatan hormone HCG
           Hindari perut kosong atau penuh
         Hindari merokok atau asap rokok
         Makan makanan tinggi karbohidrat: biscuit,
        Makan dengan porsi sedikit tapi sering
        Istirahat di bed sampai gejala mereda
        Segera konsultasikan dengan tenaga kesehatan / bidan setempat bila mual, muntah terus menerus.
5.      Pengeluaran Air Ludah Berlebihan ( Piyalism)
    Stimulasi kelenjar ludah oleh peningkatan hormon esterogen
      Malas Menelan ludah akibat mual
        Kunyah permen karet atau hisap permen yang keras untuk memberikan kenyamanan
6.      Keputihan
       Peningkatan pelepasan epitel vagina akibat peningkatan pembetukan sel-sel
        Peningkatan produksi lendir akibat stimulasi hormonal pada leher rahim
       Jangan membilas bagian dalam vagina
        Kenakan pembalut wanita
        Jaga kebersihan alat kelamin ( termasuk membersihkan dari arah depan ke belakang )
       Segera laporkan ke tenaga kesehatan jika terjadi gatal, bau busuk atau perubahan sifat dan warna
7.      Ginggivitis dan Epulis
       peradangan pada gusi, tonjolan pada gusi, kemerahan dan mudah berdarah
          Peningkatan pembentukan gusi dan peniingkatan pembuluh darah pada gusi
       Makan menu seimbang dengan protein cukup, perbanyak sayuran dan buah
       Jaga kebersihan gigi, gosok gigi dengan sikat yang lembut.
8.       Hidung Tersumbat, Mimisan( Epitaksis )
w       Peningkatan pembuluh darah pada membran mukosa hidung
          Hirup uap hangat
         Hindari perlukaan pada hidung
        Jika perlu gunakan tetes hidung



Sumber :
http://stwahyu1123.blogspot.co.id/2012/11/askeb-1-ketidaknyamanan-pada-trimester.html

Kamis, 02 Juni 2016

Tanda Bahaya Kehamilan TM III



Tanda-tanda bahaya pada ibu hamil TM III yaitu :
1.    Perdarahan pervaginam
Perdarahan pada kehamilan setelah 22 minggu sampai sebelum bayi dilahirkan disebut sebagai perdarahan pada kehamilan lanjut atau perdarahan antepartum.
      

Gejala dan tanda utama
Faktor predisposisi
Penyulit lain
Diagnosis
Perdarahan tanpa nyeri, usia gestasi >22 minggu
Darah segar atau kehitaman dengan bekuan
Perdarahan dapat terjadi setelah miksi atau defekasi, aktivitas fisik, kontraksi koitus
Grande multipara
Syok
Aperdarhan setelah koitus
Tidak ada kontraksi uterus
Bagian terndah janin tidak masuk PAP
Kondisi janin normal atau terjadi gawat janin
Plasenta previa
Perdarahan dengan nyeri intermitten atau menetap
Warna darah kehitaman dan cair tetapi mungkin ada bekuan jika solisio relatif baru
Jika ostium terbuka terjadi perdarahan warna merah segar
Hipertensi
Versi luar
Trauma abdomen
Poligidramnion
Gemelli
Defisiensi gizi
Syok yang tidak sesuai dengan jumlah darah yang keluar
Anemia berat
Melemah atau hilangnya gerakan janin
Gawat janin atau hilangnya denyut jantung janin
Uterus tegang dan nyeri
Solusio plasenta


1.    Solusio Plasenta
Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta yang letaknya normal pada korpus uteri sebelum janin lahir. Biasanya terjadi pada trimester ketiga, walaupun dapat pula terjadi setiap saat dalam kehamilan. Kehamilan dapat lepas sebagian atau seluruhnya. Bila plasenta yang terlepas seluruhnya disebut solusio plasenta totalis. Bila hanya sebagian disebut solusio plasenta parsialis atau bisa juga hanya sebagian kecil pinggir plasenta yang lepas disebut rupture sinus marginalis.
Perdarahan yang terjadi karena lepasnya plasenta ini dapat mengalir keluar yaitu pada solusio plasenta dengan perdarahan keluar. Sedangkan pada solusio plasenta dengan perdarahan tersembunyi dibelakang plasenta. Dapat pula terjadi kedua-duanya atau perdarahanya menembus selaput ketuban masuk kedalam kantung ketuban.
2.    Plasenta Previa
Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruhnya pembukaan jalan lahir. Pada keadaan normal plasenta terletak pada bagian atas uterus
Plasenta dapat menutupi seluruhnya pembukaan jalan lahir yang disebut plasenta previa totalis, apabila sebagian jalan lahir yang tertutup jaringan plasenta maka disebut plasenta previa parsialis. Sedangkan apabila pinggir plasenta berada tepat pada pinggir pembukaan disebut plasenta previa marginalis.
Penyebab utama pada perdarahan antepartum adalah solusio plasenta dan plasenta previa. Selain kedua penyebab utama tersebut, perdarahan pada kehamilan lanjut dapat pula disebabkan oleh hal lain misalnya ruptur uteri atau gangguan pembekuan darah.


Gejala dan tanda utama
Faktor predisposisi
Penyulit lain
Diagnosis
Perdarahan intra abdominal dan atau vaginal
Nyeri hebat sebelum perdarahan dan syok yang kemudian hilang setelah terjadi regangan hebat pada perut bawah
Riwayat SC
Partus lama atau kasep
Disproporsi kepala
Kelainan letak/presentasi
Persalinan traumatik
Syok atau takhikardia
Adanya cairan bebas intra abdominal
Hilangnya gerak dan DJJ
Bentuk uterus abnormal atau kontumnya tidak jelas
Nyeri raba atau tekan diding perut dan bagian janin mudah dipalpasi
Rupture uteri
Perdarahan berwarna merah segar
Uji pembekuan darah tidak menunjukkan adanya bekuan darah setelah 7 menit
Rendahnya faktor pembekuan darah, fibrinogen, trombosit, fragmentasi sel darah merah
Solusio plasenta
Janin mati dalam rahim
Eklampsia
Emboli air ketuban
Perdarahan gusi
Gambaran memar bawah kulit
Perdarahan dari tempat suntikan dan jarum infuse
Gangguan penbekuan darah


Keluar cairan pervaginam
Pengeluaran cairan pervaginam pada kehamilan lanjut merupakan kemungkinan mulainya persalinan lebih awal. Bila pengeluaran berupa mucus bercampur darah dan mungkin disertai mules, kemungkinan persalinan akan dimulai lebih awal. Bila pengeluaran berupa cairan, perlu diwaspadai terjadinya ketuban pecah dini (KPD). Untuk menegakkan diagnosis KPD perlu diperiksa apakah cairan yang keluar tersebut adalah cairan ketuban. Pemeriksaan  dilakukan dengan menggunakan speculum untuk melihat darimana asal cairan, kemudian pemeriksaan reaksi pH basa.
2.  Gerakan janin tidak terasa
Apabila ibu hamil tidak merasakan gerakan janin sesudah usia kehamilan 22 minggu atau selama persalinan, maka waspada terhadap kemungkinan gawat janin atau bahkan kematian janin dalam uterus.Gerakan janin berkurang atau bahkan hilang dapat terjadi pada solusio plasenta dan ruptur uteri.
Menurut Sadovsky jumlah rata-rata pergerakan fetus perminggu adalah 50-950 gerakan. Variasi hariannya yang paling rendah adalah 4-10 per 12 jam pada kehamilan normal.

Gejala dan tanda yang selalu ada
Gejala dan tanda yang kadang ada
Diagnosis kemungkinan
Gerakan janin berkurang atau hilang
Nyeri perut hilang timbul atau menetap
Perdarahan pervaginam sesudah 22 minggu
Syok
Uterus tegang atau kaku
Gawat janin atau DJJ tidak terdengar
Solusio placenta
Gerakan janin berkurang atau hilang
DJJ abnormal (<100/menit atau >180/menit)
Cairan ketuban bercampur dengan mekonium
Gawat janin
Gerakan janin/DJJ hilang
Tanda-tanda kehamilan berhenti
Tinggi fundus uteri berkurang
Pembesaran uterus berkurang
Kematian janin
Gerakan janin dan DJJ          tidak                  ada
Perdarahan
Nyeri perut hebat
Syok
Perut kembung atau cairan bebas intra abdominal
Kontur uterus abdominal
Abdomen nyeri
Bagian-bagian janin teraba
Denyut nadi ibu cepat
Rupture uteri

6. Nyeri perut yang hebat
Nyeri perut kemungkinan tanda persalinan preterm, ruptur uteri, solusio plasenta. Nyeri perut hebat dapat terjadi pada ruptur uteri disertai shock, perdarahan intra abdomen dan atau pervaginam, kontur uterus yang abnormal, serta gawat janin atau DJJ tidak ada.
7. Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya

  1. Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22 minggu, ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun kehamilan aterm.Penangannaumum:
  2. Konfirmasi usia kehamilan, kalau ada dengan USG
  3. Dilakukan pemeriksaan inspekulo (dengan speculum DTT) untuk menilai cairan yang keluar (jumlah, warna,bau) dan membedakan dengan urin.
  4. Jika ibu mengeluh perdarahan akhir kehamilan (setelah 22 minggu), jangan lakukan pemeriksaan dalam secara digital.
  5. Mengobservasi tidak ada infeksi
  6. Mengobservasi tanda–tanda inpartu (Saifuddin, 2002: 112)
Komplikasi

  • Perdarahan pervaginam dengan nyeri perut, pikirkan solusio plasenta
  • Tanda–tanda infeksi (demam, cairan vagina berbau)
  • Jika terdapat his dan darah lendir, kemungkinan terjadi persalinan preterm
8. Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya gejala–gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklamsia. Penanganan umum:
1. Baringkan pada sisi kiri tempat tidur arah kepala ditinggikan sedikit untuk mengurangi kemungkinan aspirasi secret, muntahan, atau darah
2. Bebaskan jalan nafas
3. Hindari jatuhnya pasien dari tempat tidur
4. Lakukan pengawasan ketat 
Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul antara lain: syok, eklamsia, hipertensi, proteinuria 
9. Demam Tinggi
Ibu hamil menderita deman dengan suhu tubuh lebih 38° C dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.Penanganan umum: demam tinggi dapat ditangani dengan: istirahat baring, minum banyak, kompres untuk menurunkan suhu. 
Komplikasi yang ditimbulkan akibat mengalami demam tinggi antara lain: sistitis (infeksi kandung kencing), pielonefritis Akut (infeksi saluran kemih atas). 





Sumber :

http://www.davishare.com/2015/01/tanda-tanda-bahaya-kehamilan-pada-ibu.html