Tanda-tanda bahaya kehamilan pada TM 1 yang perlu ibu
ketahui yaitu
1) Mual muntah berlebihan
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah
gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasa
terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari.
Gejala–gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid
terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.
Mual dan muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan
40-60 % multigravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala–gejala ini menjadi
lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon
estrogen dan HCG dalam serum. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan
keadaan ini, meskipun demikian gejala mual muntah yang berat dapat berlangsung
sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum
menjadi buruk.Keadaan inilah disebut hiperemisis gravidarum. Keluhan gejala dan
perubahan fisiologis menentukan berat ringanya penyakit.
Mual muntah dapat diatasi dengan:
- Makan sedikit tapi sering
- Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak
- Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir daripada makanan padat.
- Selingi makanan berkuah dengan makanan kering. Makan hanya makanan kering pada satu waktu makan, kemudian makanan berkuah pada waktu berikutnya.
- Jahe merupakan obat alami untuk mual. Cincang dan makan bersama sayuran serta makanan lain.
- Isap sepotong jeruk yang segara ketika merasa mual
- Hindari hal–hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau bunyi
- Istirahat cukup
- Hindari hal–hal yang membuat Anda berkeringat atau kepanasan, yang dapat memicu rasa mual
Komplikasi jikaseseorangitumuntahterusmenerusadalah
perdarahan pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika
penderita muntah.
2) Perdarahan pervaginam
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang
dari 22 minggu. Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginam yang
berhubungan dengan kehamilan dapat berupa: abortus, kehamilan mola, kehamilan
ektopik.
Penanganannya dapat berupa Siapkan fasilitas tindakan
gawat darurat, lakukan pemeriksaan secara cepat keadaan umum ibu, termasuk
tanda vital (nadi, tekanan darah, respirasi, dan temperatur). Jika dicurigai
adanya syok, segera lakukan tindakan meskipun tanda–tanda syok belum terlihat.
Ingat bahwa saat melakukan evaluasi lebih lanjut kondisi ibu dapat memburuk
dengan cepat. Jika terjadi syok, sangat penting untuk segera memulai penanganan
syok, yaitu pasang infus dan berikan cairan intravena. Lakukan restorasi cairan
darah sesuai dengan keperluan. Perdarahan ringan membutuhkan waktu lebih dari
lima menit untuk membasahi pembalut atau kain bersih. Perdarahan berat
membutuhkan waktu kurang dari lima menit untuk membasahi pembalut atau kain
bersih.
Macam–macam perdarahan pervaginamyaitu:
1. Abortus
2. Kehamilan Mola
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu hidup diluar kandungan.
Macam-macamabortusyaitu:
A. Abortus Imminens
Abortus imminens adalah peristiwa terjadinya
perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, hasil konsepsi masih
didalam uetrus dan tanpa adanya dilatasi serviks.
Diagnosis abortus imminens ditentukan bila pada wanita
hamil terjadi perdarahan melalui ostium uteri eksternum, disertai mules-mules
sedikit atau tidak sama sekali, besarnya uterus sesuai dengan usia kehamilan,
serviks belum membuka, dan tes kehamilan positif.Penanganan: tidak perlu
pengobatan khusus atau tirah baring total, jangan melakukan aktivitas fisik
berlebihan atau hubungan sek sual, jika: perdarahan berhenti lakukan asuhan
antenatal seperti biasa. Lakukan penilaian jika perdarahan terjadi
lagi.Perdarahan terus berlangsung nilai kondisi janin (uji kehamilan atau USG)
lakukan konfirmasi kemungkinan adanya penyebab lain.
B. Abortus Insipiens
Abortus
insipiens adalah peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu
dengan adanya dilatasi serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil konsepsi
masih dalam uterus. Rasa mules labih sering dan kuat, perdarahan
bertambah.Penanganannya: bila ada tanda–tanda syok maka atasi dulu dengan
pemberian cairan dan tranfusi darah. Kemudian keluarkan jaringan secepat
mungkin dengan metode digital dan kuretase. Setelah itu beri obat–obat
uterotonika dan antibiotika.
C. Abortus Inkomplit
Abortus
inkomplit adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20
minggu dengan masih ada sisa teringgal didalam serviks. Pada pemeriksaan
vaginam, kanalis servikalis terbuka dan jaringan dapat diraba dalam cavum uteri
atau kadang-kadang sudah menonjol dari ostium uteri eksternum.
Perdarahan yang terjadi pada abortus inkomplitus dapat
banyak sekali, sehingga dapat menyebabkan syok dan perdarahan tidak akan
berhenti sebwlum sisa hasil konsepsi dikeluarkan. Apabila abortus inkomplitus
disertai syok karena perdarahan, segera atasi syok, setelah keadaan menbaik
baru dilakukan pengeluaran sisa konsepsi.Penanganannya: bila ada tanda–tanda
syok maka atasi dulu dengan pemberian cairan dan tranfusi darah. Kemudian
keluarkan jaringan secepat mungkin dengan metode digital dan kuretase. Setelah
itu beri obat–obat uterotonika dan antibiotika.
D. Abortus komplit
Pada abortus
kompletus semua hasill konsepsi sudah keluar, ditemukan perdarahan sedikit,
ostium uteri telah menutup, dan uterus sudah mulai mengecil.
Diagnosis dapat
dipermudah bila hasil konsepsi yang telah keluar dapat diperiksa apakah sudah
keluar semua dengan lengkap. Penderita dengan abortus kompletus tidak
memerlukan pengobatan secara khusus, hanya apabila ditemukan anemia perlu
diberi sulfas ferrosus (tablet Fe) atau transfusi.
E. Missed abortion
Missed abortion adalah keadaan dimana janin sudah
mati, tetapi tetap berada dalamrahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau
lebih. Penanganan: berikan obat dengan maksud agar terjadi his sehingga fetus
dan desidua dapat dikeluarkan, kalau tidak berhasil lakukan dilatasi dan
kuretase. Hendaknya juga diberikan uterotonika dan antibiotika.
F. Kehamilan ektopik terganggu
Kehamilan
ektopik terjadi bila ovum yang telah dibuahi berimplantasi dan tumbuh diluar
cavum uteri. Pada keadaan ini besar kemungkinan terjadi keadaan gawat. Keadaan
gawat ini dapat terjadi apabila kehamilan ektopik terganggu.
Nyeri merupakan
keluhan utama pada kehamilan ektopik terganggu. Pada rubtur tuba, nyeri perut
bagian bawah terjadi terjadi secara tiba-tiba dan intensitasnya disertai dengan
perdarahan yang menyebabkan penderita pingsan dan masuk dalam keadaan syok.
Perdarahan
pervaginam merupakan tanda penting kedua pada kehamilan ektopik terganggu.
Perdarahan yang berasal dari uterus biasanya tidak banyak dan berwarna coklat
tua. Pada kehamilan ektopik terganggu ditemukan bahwa usaha menggerakkan
serviks uteri menimbulkan rasa nyeri, demikian pula cavum Douglas menonjol dan
nyeri pada perabaan.
Kehamilan
ektopik terganggu sangat bervariasi, dari yang klasik dengan gejala perdarahan
mendadak dalam rongga perut dan ditandai oleh abdomen akut sampai gejala
samar-samar, sehingga sulit membuat diagnosis.
2. KehamilanMola
Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang berkembang
tanpa janindan ditemukan jaringan seperti buah anggur.
Secara
makroskopik mola hidatidosa mudah dikela yaitu berupa gelembung-gelembung
putih, tembus pandang, berisi cairan jernih, dengan ukuran bervariasi dari
beberapa mm sampai 1-2 cm.
3) Hipertensi Gravidarum
Hipertensi dalam kehamilan
Gejala dan tanda yang selalu ada
|
Gejala dan tanda yang kadang-kadang ada
|
Diagnosis kemungkinan
|
Tekana diastolik ≥ 90 mmHg pada kehamilan < 20 minggu
|
Hipertensi kronik
|
|
Tekana diastolik 90-110 mmHg pada kehamilan < 20 minggu
Protein urin < ++
|
Hipertensi kronik dengan superimposed pre-eklamsia ringan
|
|
Tekana diastolik 90-110 mmHg (2 ppengukuran berjarak 4 jam) pada
kehamilan > 20 minggu
Proteinurin -
|
Hipertensi dalam kehamilan
|
|
Tekana diastolik 90-110 mmHg (2 ppengukuran berjarak 4 jam) pada
kehamilan > 20 minggu
Proteinurin ++
|
Pre-eklamsi ringan
|
|
Tekana diastolok ≥ 110 mmhg pada kehamilan > 20 minggu
Proteinurin ≥ +++
|
Nyeri kepala (tidak hilang dengan analgesik biasa)
Penglihatan kabur
Oliguria (< 400ml/24 jam)
Nyeri abdomen atas (epigastrium)
Edema paru
|
Pre-eklamsi berat
|
Kejang
Tekanan diastolik ≥ 90 mmHg pada kehamilan > 20 minggu
Proteinurin ≥ ++
|
Koma
Sama seperti pre-eklamsi berat
|
Eklamsia
|
1) Nyeri Perut Bagian Bawah
Nyeri perut
pada kehamilan 22 minggu atau kurang kemungkinan merupakan gejala utama pada
kehamilan ektopik atau abortus, dapat juga disebabkan oleh sebab lain.
Nyeri perut bagian bawah dapat ditemukan pada
Apendisitis, Peritonitis, Kista ovarium, Sistitis, Pielonefritis akut,
Peritonitis. Pada keadaan-keadaan tersebut, nyeri perut mungkin disertai dengan
berbagai gejala dan tanda, seperti di bawah ini.
- Kista Ovarium
+ Nyeri perut
+ Tumor adneksa pada periksa dalam
+ Massa tumor di perut bawah
+ Perdarahan vaginal ringan
- Apendisitis
+ Nyeri perut bawah
+ Demam
+ Nyeri lepas
+ Perut membengkak
+ Anoreksia
+ Mual/muntah
+ Ileus paralitik
+ Lekositosis
- Sistitis
+ Disuria
+ Sering berkemih
+ Nyeri perut
+ Nyeri retro/suprapubik
- Pielonefritis akut
+ Disuria
+ Demam tinggi/menggigil
+ Sering berkemih
+ Nyeri perut
+ Nyeri retro/suprapubik
+ Nyeri pinggang
+ Sakit di dada
+ Anoreksia
+ Mual/muntah
- Peritonitis
+ Demam
+ Nyeri perut bawah
+ Bising usus (-)
+ Nyeri lepas
+ Perut kembung
+ Anoreksia
+ Mual/muntah
+ Syok
1) Selaput Kelopak Mata
Pucat
Anemia adalah masalah medis yang umum terjadi pada
banyak wanita hamil. Jumlah sel darah merah dalam keadaan rendah, kuantitas
dari sel–sel ini tidak memadai untukmemberikan oksigen yang dibutuhkan oleh
bayi.
Anemia sering terjadi pada kehamilan karena volume
darah meningkat kira–kira 50% selama kehamilan. Darah terbuat dari cairan dan
sel. Cairan tersebut biasanya meningkat lebih cepat daripada sel- selnya. Hal
ini dapat mengakibatkan penurunan hematokrit (volume, jumlah atau persen sel
darah merah dalam darah). Penurunan ini dapat mengakibatkan
anemia.Penanganannya: anemia dapat ditangani dengan minum tablet zat besi dan
istirahat cukup.
Komplikasi anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh
langsung terhadap janin sedangkan komplikasi pada kehamilan trimester I yaitu
anemia dapat menyebabkan terjadinya missed abortion, kelainan kongenital,
abortus/ keguguran.
Sebagian besar kematian ibu terjadi selama masa pasca
salin.Oleh karena itu sangatlah penting untuk membimbing para ibu dan
keluarganya mengenai tanda-tanda bahaya yang menandakan bahwa ia perlu segera
mencari bantuan medis. Tanda-tandanya antara lain:
· perdarahan vagina yang
luar biasa atau tiba-tiba bertambah banyak
· pengeluaran sekret
vagina yang baunya menusuk
· rasa sakit di bagian
bawah abdomen/punggung
· sakit kepala hebat dan
terus-menerus
· pembengkakan di wajah
dan tangan
· demam,muntah,rasa sakit
waktu berkemih
· payudara memerah,panas
dan terasa sakit
Sumber :
http://www.davishare.com/2015/01/tanda-tanda-bahaya-kehamilan-pada-ibu.html
Sumber :
http://www.davishare.com/2015/01/tanda-tanda-bahaya-kehamilan-pada-ibu.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar